1. Vaksin Flu (Vaxigrip)

Vaksin Vaxigrip merupakan vaksin yang bertujuan untuk mencegah penyakit influenza yang disebabkan oleh influenza tipe A & B.
Influenza tipe A merupakan virus influenza yang sering kali menjadi wabah di negara-negara tropis karena virus ini tersebar tidak hanya melalui hewan unggas, tetapi juga melalui kontak antar manusia. Sedangkan virus influenza tipe B merupakan virus yang hanya ditemui pada manusia.

Vaksin Flu (Vaxigrip) tidak dianjurkan jika Anda:
  1. Hipersensitif terhadap telur, protein, neomisin (antibiotik infeksi usus), formaldehida, octoxynol-9.
  2. Demam atau infeksi akut.

2. Vaksin Dewasa Influenza (Fluquadri)

Vaksin Fluquadri merupakan vaksin yang bertujuan untuk mencegah penyakit influenza yang disebabkan oleh influenza tipe A & B.
Influenza tipe A merupakan virus influenza yang sering kali menjadi wabah di negara-negara tropis karena virus ini tersebar tidak hanya melalui hewan unggas, tetapi juga melalui kontak antar manusia. Sedangkan virus influenza tipe B merupakan virus yang hanya ditemui pada manusia.

Vaksin Dewasa Influenza (Fluquadri) tidak dianjurkan jika Anda:
  • Mengalami mengalami demam akut.
  • Menderita gangguan pendarahan seperti kelainan genetik yang menyebabkan gangguan pada sistem pembekuan darah (hemofilia) atau kondisi saat jumlah keping darah (trombosit) rendah, di bawah nilai normal (trombositopenia).
  • Sedang menjalani terapi untuk menghambat pembekuan darah (antikoagulan).
  • Menderita autoimun dengan kondisi langka yang menyerang sistem saraf yang mengakibatkan kelemahan otot (sindrom Guillain-Barre).
  • Memiliki alergi terhadap formaldehid dan triton X-100.
  • Wanita hamil & ibu menyusui.
  • Anak-anak < 6 bulan.

3. Vaksin Dewasa Meningitis Shot (Menivax)

Vaksin Menivax merupakan vaksin tidak hidup yang dapat mencegah infeksi virus meningitis pada dewasa.
Sedangkan meningitis adalah radang selaput otak & sumsum tulang belakang yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri atau jamur. Vaksin Menivax efektif untuk mencegah penyakit meningitis.

Berikut ini beberapa gejala meningitis yang perlu Anda waspadai:
  • Demam (demam adalah salah satu gejala awal meningitis).
  • Sakit kepala (sakit kepala terus-menerus bisa jadi salah satu gejala meningitis).
  • Leher kaku.
  • Sulit fokus.
  • Mual & muntah.
  • Pegal-pegal.
  • Sensitif terhadap cahaya.
  • Ruam pada kulit.

4. Vaksin Dewasa Meningitis Shot (Menactra 0.5)

Vaksin Menactra 0.5 merupakan vaksin tidak hidup yang dapat mencegah infeksi virus meningitis pada dewasa.
Meningitis adalah radang selaput otak & sumsum tulang belakang yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri atau jamur. Vaksin Menactra 0.5 dapat mencegah penyakit meningitis.

Berikut ini beberapa gejala meningitis yang perlu Anda waspadai:
  • Demam (demam adalah salah satu gejala awal meningitis).
  • Sakit kepala (sakit kepala terus-menerus bisa jadi salah satu gejala meningitis).
  • Leher kaku.
  • Sulit fokus.
  • Mual & muntah.
  • Pegal-pegal.
  • Sensitif terhadap cahaya.
  • Ruam pada kulit.

5. Vaksin Dewasa Pneumonia (Prevenar/Pneumovax 23)

Vaksin Prevenar digunakan untuk imunisasi aktif dari streptococcus pneumoniae yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit pneumokokus mulai dari infeksi telinga, pneumonia & meningitis. Prevenar mampu memberikan kekebalan terhadap 13 strain bakteri atau individu bakteri dari spesies Streptococcus pneumoniae (bakteri yang paling sering menimbulkan penyakit pneumokokus pada manusia).

Vaksin prevenar dapat melindungi Anda dari infeksi pneumokokus hingga jangka waktu tiga tahun. Vaksin PCV-13 umumnya diberikan pada bayi & anak < 2 tahun. Vaksin ini juga dapat diberikan pada anak di atas 2 tahun & orang dewasa yang berisiko terkena infeksi pneumokokus. Vaksin Pneumovax 23 melindungi tubuh dari 23 jenis bakteri penyebab pneumonia. Vaksin PPSV23 diberikan untuk orang lansia, dewasa, dan anak berusia lebih dari dua tahun. Selain itu, vaksin ini juga dapat diberikan untuk mereka yang memiliki kebiasaan merokok.

Pneumonia merupakan penyakit yang terjadi ketika kantung-kantung udara pada salah satu atau kedua paru-paru Anda meradang sehingga mengakibatkan sekumpulan kantung udara kecil di ujung saluran napas membengkak & dipenuhi cairan. Salah satu cara efektif yang dapat Anda lakukan untuk mencegah pneumonia adalah mendapatkan vaksin, yang disebut vaksin pneumokokus.

6. Vaksin Hepatitis B (Euvax)

Vaksin Hepatitis B (Euvax) merupakan vaksin tidak hidup yang dapat mencegah infeksi virus hepatitis B pada dewasa.

Hepatitis B adalah infeksi hati serius yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang dapat dicegah dengan vaksin. Penyakit ini paling sering disebarkan melalui paparan cairan tubuh yang terinfeksi.

Berikut adalah masalah serius yang disebabkan penyakit hepatitis B:
  • Gagal hati.
  • Sirosis.
  • Kanker hati.
  • Infeksi hepatitis B persisten.
Langkah terbaik untuk mencegah infeksi virus ini, yaitu dengan pemberian vaksin Euvax-B yang tersedia di Klinik Holicare. Vaksin Euvax B bekerja untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh Anda & menghasilkan antibodi yang dapat mencegah serangan infeksi dari virus hepatitis B.

7. Vaksin Dewasa HPV (1x vaksin) + Terapi Ozon Miss V (1x terapi)

Vaksin Gardasil merupakan vaksin yang digunakan untuk mencegah infeksi HPV yang disebabkan oleh tipe HPV-16, HPV-18 & HPV-6, HPV-11 virus yang dapat menyebabkan infeksi di permukaan kulit Anda, serta berpotensi menyebabkan kanker serviks.

Perlu diketahui, HPV jauh lebih berbahaya dari HIV/herpes. Bagi wanita, disarankan segera cegah infeksi HPV yang berpotensi menyebabkan kanker serviks dengan paket vaksin HPV 1x + Terapi Ozon Miss V di Klinik Holicare!

Gejala HPV yang timbul pada wanita & pria adalah sebagai berikut:
  • Pada wanita, kutil kelamin bisa tumbuh pada vulva (bagian luar vagina) & serviks (leher rahim).
  • Pada pria, kutil dapat tumbuh di penis maupun kantung kemaluan (skrotum), bahkan tidak jarang di anus & selangkangan.

8. Vaksin Dewasa HPV

Vaksin HPV adalah vaksin yang digunakan untuk melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus (HPV). Vaksin ini bisa diberikan kepada anak-anak yang memasuki masa remaja, baik perempuan maupun laki-laki, serta kepada orang dewasa yang belum pernah atau belum lengkap mendapatkan vaksin HPV.

Tidak peduli jika Anda pria maupun wanita, jika Anda aktif secara seksual maka hal tersebut dapat berpotensi tinggi mengidap infeksi HPV.

9. Vaksin Tifoid (Typhim)

Merupakan vaksin tifoid polisakarida yang merupakan jenis imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit demam tifoid. Sumber penularan tifoid berasal dari makanan & minuman yang terkontaminasi oleh kuman. Selain itu, demam tifoid juga lebih banyak terjadi pada lingkungan yang kurang higienis.

Gejala tifoid yang harus Anda perhatikan:
  1. Demam.
  2. Kelelahan.
  3. Sakit kepala.
  4. Tidak nafsu makan.
  5. Gangguan pencernaan.
Hati-hati! berikut tanda Anda sudah terkena tifoid:
  • Perdarahan pada saluran cerna.
  • Meningitis.
  • Pneumonia.
  • Delirium.
  • Hingga yang terparah, kematian.
Demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan bakteri salmonella typhi & menyerang pencernaan.

10. Vaksin Varicella (Varivax)

Merupakan vaksin untuk mencegah cacar air/chickenpox yang lebih banyak dialami oleh anak-anak. Namun, orang dewasa juga bisa mengalaminya sehingga vaksin ini sangat penting diberikan kepada anak-anak maupun dewasa.

Penyakit cacar air atau dalam istilah medis disebut varicella adalah infeksi yang disebabkan oleh virus Varicella zoster.

Cacar air dapat dicegah dengan vaksin. Cacar sangat menular terhadap orang-orang yang belum pernah menderita cacar atau belum divaksinasi cacar.

Gejala yang paling khas adalah ruam yang gatal serupa melepuh pada kulit.

11. Vaksin MMR (MMR II)

Vaksin MMR berguna untuk mencegah penyakit measles (campak), mumps (gondongan), dan rubella. Vaksin akan tetap diberikan pada Anda jika memiliki riwayat infeksi campak, gondongan, dan rubella atau sudah mendapatkan imunisasi campak sebelumnya.

Vaksin MMR tidak disarankan atau ditunda pemberiannya jika Anda mengalami kondisi berikut:
  • Memiliki atau pernah mengalami reaksi alergi hebat terhadap vaksin MMR.
  • Menderita kanker atau sedang menjalani pengobatan yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh, seperti pengobatan dengan kortikosteroid, radioterapi, atau kemoterapi.
  • Sedang hamil, karena vaksin ini dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan dan memicu keguguran.
  • Menderita penyakit yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS.
  • Memiliki riwayat gangguan sistem kekebalan tubuh dalam keluarga.
  • Baru menjalani transfusi darah.
  • Penderita TBC/tuberkulosis.
  • Menerima vaksin lain dalam 4 minggu terakhir.
  • Memiliki riwayat gangguan pembekuan darah.
Vaksin ini dibuat dari virus campak strain Edmonston-Zagreb & virus rubella wistar RA 27/3 hidup yang dilemahkan.

PERTANYAAN SEPUTAR VAKSINASI

T: Jika tekanan darah saya sedang tinggi, apakah boleh melakukan vaksinasi?
J : Tekanan darah bukanlah parameter untuk menentukan pemberian vaksin. Tetapi, agar efektif & aman, dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum Anda melakukan vaksinasi.

T: Apakah berbahaya jika pegal pada tangan saya tidak hilang selama sebulan atau lebih setelah divaksin?
J : Rasa pegal pada area bekas suntikan vaksin biasanya dirasakan segera setelah disuntik sampai dengan 3 hari. Jika rasa pegal/rasa sakit yang Anda alami terus berlanjut hingga lebih dari 3 hari atau bahkan diikuti gejala lainnya, maka sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter ya.

T : Saya alergi dengan obat, apakah akan bermasalah jika saya melakukan vaksinasi?
J : Adanya riwayat alergi obat bukanlah kontraindikasi pemberian vaksinasi, namun dokter yang memberikan vaksinasi tetap perlu tahu & memberikan perhatian khusus dengan adanya kondisi ini. Anda sebaiknya wajib memberitahukan kepada dokter mengenai riwayat alergi obat Anda.

T : Kenapa vaksin flu perlu dilakukan setiap tahunnya?
J : Hal ini karena strain virus influenza yang beredar terus berubah. Sehingga memberikan perlindungan terhadap jenis flu yang paling umum perlu dilakukan.

T : Siapa saja yang tidak dianjurkan untuk vaksin influenza dok?
J : Vaksin ini tidak dianjurkan untuk orang yang sedang sakit berat, pernah mengalami reaksi alergi terhadap vaksin influenza sebelumnya, atau pernah mengalami sindrom Guillain-Barre setelah menerima vaksin influenza.